HIDUP KITA CUMA DALAM 3 HARI : 1. Semalam - Sudah menjadi sejarah 2. Hari Ini - Apa yang sedang Kita lakukan 3. Esok - Hari yang belum pasti Hisablah hari pertama semoga hari yang kedua Kita lebih baik dari hari yang pertama. Jangan mengharap hari yang ketiga kerana mungkin ajal Kita pada hari yang kedua

Wednesday, May 31, 2006

MENULIS UNTUK MEMBEBASKAN DIRI

Oleh Hernowo

Anda harus menulis dan menyingkirkan sekian banyak ‘materi sampah’ sebelum Anda akhirnya merasakan suasana yang nyaman.
-- RAY BRADBURY

Hari-hari, rasa-rasanya, tak pernah kosong dari kegiatan “mengikat makna”. semakin “rakus” membaca dan bergairah mengeluarkan apa pun, yang di dapat dari membaca, berkat “mengikat makna”. “Mengikat makna” memang sebuah program yang memadukan kegiatan membaca dan menulis secara bersamaan.

“Membaca adalah memasukkan sebanyak mungkin kata-kata ke dalam diri; sementara, menulis adalah mengeluarkan atau menampilkan pengalaman-batin lewat bantuan kata-kata.

“Mustahil menjalankan kegiatan menulis dengan enak dan lancar, tanpa didahului dengan kegiatan membaca. Sebaliknya, mustahil pula menjalankan kegiatan membaca secara sangat efektif apabila, usai membaca, tidak dilanjutkan dengan ‘mengikat’ (menuliskan) hal-hal penting yang diperoleh dari membaca. Membaca memerlukan menulis dan menulis memerlukan membaca.”

brain-based learning=mengonsep kegiatan membaca dan menulisku berbasiskan cara kerja otak. brain-based writing. Setiap kali tersebut kata “writing”, pastilah yang dimaksud bukan hanya menulis, tetapi juga “reading”. Ingat, menulis perlu membaca dan membaca perlu menulis!

“mind mapping” (mengeluarkan apa pun yang kita simpan di dalam diri dengan menggunakan otak kanan dan otak kiri) membuat semakin kreatif dalam menulis.


“mind mapping”--> sadar mampu menggunakan dua belahan otak dalam menulis. Metode “mind mapping” berhasil menyinergikan kekuatan otak kiri dan otak kanan. Tulisan-tulisan menjadi sangat logis, tertata, dan urut, namun juga menyentuh, menggugah, dan menyala sangat terang.

Lewat menulis berbasiskan cara kerja otak, semakin membuat untuk menemukan manfaat-manfaat luar biasa dalam menjalankan kegiatan membaca dan menulis.

aku sadar bahwa kreativitas itu hanya dapat lahir apabila orang yang mau melahirkan daya kreatifnya itu berada dalam keadaan yang senang. Dalam bahasa kecerdasan emosi, orang itu harus berada dalam balutan emosi positif.

Untuk menjadi kreatif—memiliki banyak gagasan baru dan mudah mengalirkan gagasan baru itu dalam bentuk tulisan—aku harus berada dalam keadaan yang menyenangkan. Menyenangkan yang kumaksud di sini adalah suatu keadaan yang memungkinkan seseorang merasakan bangkitnya minat, meningkatnya keterlibatan dirinya dengan kegiatan yang sedang dijalani, terciptanya makna, dan hadirnya nilai yang membuat diri orang tersebut mengecap secercah kebahagiaan.

“jika kamu dapat menuliskan sesuatu dalam keadaan senang, tentulah para pembaca tulisanmu juga akan merasa senang ketika membaca tulisanmu”.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home